Daisypath Wedding tickers

Model Jas CPP

Kamis, 17 Desember 2009

I've been wondering lately, what kind of suit will be worn by my groom? Pertanyaan ini agak sulit dijawab karena dalam menentukan pilihan, aku dihadapkan pada beberapa batasan. Dua batasan yang jelas terlihat adalah bahwa postur tubuh calonku bukanlah postur tubuh lelaki kebanyakan, dan tentunya batasan finansial. It should be great looking, but still within the budget. How much is the budget actually? None :) I'm still hoping that it won't cost us any penny :p

Jelas terlihat bahwa masalahnya tidak terletak pada model yang diinginkan, tetapi pada ukurannya :) bahkan ketika ingin meminjam pun, hal ini jadi pertanyaan utama: What is the biggest size that you can found in your cupboard?

Well, hal ini tentunya membuatku menyimpan rencana tambahan. Bagaimana jika kita membuat sendiri? Hmmm, tampak suatu ide yang bagus bukan? karena pastinya kita akan membuat jas yang sesuai dengan ukuran kita, ya kan? Then, berapa harga yang harus dikeluarkan jika kita ingin menjahit jas sendiri?

Not so long ago, i happened to walk across a Harry's Palmer Boutique in Taman Anggrek Mall. I know that they make excellent suit because of their reputation. I was curious about the prize in making a great lookin suit there. I googled, then i found out about their prize range when they were asked to make 2 suits for Damian Aditya's wedding. It was about Rp 15-20 millions. That is still a lot of money for us.

To make this story shorter, i then asked my mom to call a friend of her, who is also a tailor. I just needed to know the real number we need to spend for making a suit. There... he said that now it will cost us Rp 800-900.000 for a pair of suit, that includes the pants, but not including the fabrics. Hmmm, that is still a lot of money...

Anyway... we are still brainstorming and searching for multiple options. We haven't decided yet. Hopefully, we will get the best out of it :)

Hunting Model Undangan

Rabu, 16 Desember 2009

Beberapa hari belakangan ini aku sering tertarik untuk melihat model-model undangan di internet. Why internet? Kenapa gak langsung datang aja ke salah satu percetakan undangan pernikahan? Bukankah banyak banget tempat seperti itu? Misalkan saja di Pasar Tebet, di sana ada lebih dari satu kios yang menawarkan jasa cetak undangan pernikahan. Berdasarkan review yang aku dapat (lagi-lagi kebanyakan dari internet), mereka memiliki banyak sekali contoh model undangan dengan harga murah tentunya. Well, bisa jadi konsep cetak yang mereka tawarkan adalah mereka sudah punya template, tinggal mengganti nama pengantin, alamat, dan detail-detail lain. Yup, aku yakin sekali mereka akan melakukan cara itu.

Hmmmm, sebelum aku menjawab pertanyaan di atas, izinkan aku untuk menampilkan gambar model undangan yang banyak aku terima. Biasanya modelnya cenderung seperti ini:

Aku tak mengatakan model-model seperti ini jelek, bahkan aku menganggap ini model yang bagus. Hanya saja, model ini cenderung menggunakan bahak kertas yang tebal dan banyak.

Tapi ada juga yang mengirimkan undangan yang terbuat dari bahan kertas karton yang lebih tipis. Sayangnya, nilai keindahan model ini, setidaknya yang sering aku terima, banyak diminimalisasi, bahkan terkesan kaku atau terlalu penuh dengan tulisan.


Karena alasan inilah maka saya memutuskan untuk hunting lewat internet. Saya berharap bisa menemukan desain-desain yang exceptionally beatiful, yet still simple.

Dan ternyata saya benar. Desain-desain yang dibuat oleh para orang bule itu sangat aku sukai. Pertama, karena mereka selalu punya tema untuk undangan mereka. Well biasanya tentu saja sesuai dengan tema pernikahan mereka.


Kedua, mereka berani menampilkan desain tulisan yang lebih beragam.


Perhatian, all pictures were taken from Green Wedding Shoes blog